Early

 Perkenalkan nama aku kin, aku punya sedikit cerita, berawal dari sebuah kisah kepolosan seorang anak dan kisah menuju pendewasaan.


Hay Ris pagi ini sejuk ya? Iya Kin suasananya juga tenang serasa kembali dimasa kecil, Kin aku merasa bernostalgia kembali dengan masa kelamku bukan hanya kamu tapi kita, "hahahaha" knp Kin? Ga, lucu aja pagi itu berjalan seperti biasa berangkat ke sekolah besenang-senang, bercanda, tertawa dan semuanya berakhir sesampaiku di rumah raut wajah itu seakan melukiskan sebuah kesedihan, kegelisahan dan semua hal berbeda dari nalarku, "kau tertipu kin" ya begitulah pikiran polos membuatku tertipu "ingin lanjut bernostalgia?" 


keesokannya rencana yang bukan rencanaku aku kembali bergembira melukis pelangi dalam buku harianku tapi, "tapi apa?" "Tertipu lagi?" Tangan yang membuatku bangkit, langkah kaki yang selaluku rindukan "puuuuuuu" suara apa itu? Hiruk pikuknya orang-orang lalu-lalang entah apa yang mereka lakukan,ini dimana? Apakah kita akan bersenang-senang disini? Ini tempat apa? Kenapa dia ditempat lain? Gambaran apa ditangannya? Kenapa gambar itu tidak ada ditanganku? Kakiku melangkah terdiam dari atas aku melihat, aku semakin jauh akan kebahagian itu mereka pergi benda besar itu membawanya derai hujan jatuh tepat di mataku langkahku mati bibirku tak berucap "kau tertipu lagi" 


Dingin diselimuti rindu tiap malam penuh dengan kesengsaraan kenapa? Kenapa ini terjadi? Bantal melukis kisah dibalik air mata duduk tanpa suara menatap bulan bersama hiasan bintang bintang, bertanya hari ini rinduku jatuh dibintang yang mana,


Tak percaya takdir Tuhan, bungaku tumbuh di tanah berbeda "apa yang akan kau lakukan sekarang?" Yang kulakukan hanya menyalahkan Tuhan, kenapa pada saat aku membutuhkan kehangatan itu ia malah memberiku hujan yang deras seaakan membuang batu terapung ditengah sungai yang keru


"Apa kau masih menyalahkan Tuhan?" Seketika dalam kesunyian malam aku berpikir, bertanya hingga aku menemukan jawabannya, inilah proses pendewasaan ku pembelajaran proses kehidupan dimana aku belajar hidup tidak memberikan segala yang ada pada rencanaku tiap bait kehidupan yang aku lalu membuatku berpikir bahwa aku adalah orang penting bagi diriku sendiri


Aku menyelinap terdiam diantara malam bisu nan sunyi itu aku menemukan secerca cahaya disana dan yaa aku sadar ketika aku telah menemukan kebahagian itu aku telah tumbuh dewasa dengan kisah yang begitu hebatnya kisah yang memenuhi buku harianku dengan pelangi disertai hujan


Kini aku tak menunggu kupu kupu singgah diruang tamuku, akhirnya dia kembali dengan sedikit hal menyedihkan yang mendewasakan dan sebuah kebahagian yang akan ada selamanya,


Selamanya? Apakah air hujan itu tidak akan menjadi buih lagi dilautan? Bagaimana kamu bisa yakin akan kata selamanya ketika buih buih laut diangkat menjadi anak asuh angkasa yang bergerombolan diawan hitam lalu terbang ditiup sang bayu. Bahkan debu yang telah kubersih kan disela sela kehidupanku masih saja bemunculan


Sudah jatuh tertimpa tangga pula, mungkin itu kalimat yang sudah kuperoleh. Kekagumanku akan karya tulis sang pencipta membuatku berpikir keras akan pemecahan masalahnya, dan ya jawabannya adalah sang penulis itu sendiri, kurenungkan dalam diam kuhayati dengan tenang dan kusampaikan dengan pelan diatas telapak tangan yang telah kau ukir.


Dan ya skenario tuhan adalah tujuan yang tak dapatku tempuh dengan kompas, sekarang aku akan melihatnya hanya beberapa kali dalam sebulan dan setiap kali bertemu serasa aku tak ingin lagi pergi darinya aku merasa dia begitu istimewa sampai aku takut akan kata kehilanga. Menghabiskan waktu seperti berpindah dari lembaran satu kelembaran lainnya setiap hari ada kenangan baru yang nantinya menjadi kisah untuk anak anakku


Disuatu situasi dimana hanya ada aku dan dia. Dia menceritakan segalanya cinta keluarga teman, aku hanya menjawab iya dan tertawa 

"Ceritakan kisahmu juga cinta, teman"

Sambil merangkul bahuku

"Dan yang kuceritakan adalah kisah dimana ia pergi, rindu, harapan. Kesedihan, dan doa"

Lalu air mata mulai memenuhi pipinya tak banyak kalimat yang terlontarkan hanya pelukan hangat dan usapan dikepalaku seketika aku merasa aku adalah orang menyedihkan sangat sangat menyedihkan, sudahlah aku menghapus air matanya dan mengatakan terima kasih atas segala kisah itu dimana aku adalah korban dan akupun yang jadi pemenangnya 

































Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cinta dan Waktu

Rumit

silent